Sabtu, 01 Januari 2011

Pengaruh Doktrin Zionisme & Freemasonry : Operasi Ular Berbisa di Indonesia



Bung Karno, sebuah nama legendaris di Indonesia. Kebesaran namanya telah melampaui jasa-jasanya. Di mata pengagumnya, Bung Karno, presiden RI pertama, hampir-hampir tidak memiliki sisi negatif. Bahkan sebagian besar rakyat muslim pernah mengangkatnya sebagai Ulil Amri Ad-Dharury bis Syaukah.

Seorang sejarawan Arab, bernama Dr. Abdullah Tal, mencoba meneropong sisi kehidupan Soekarno dari presfektif yang sama sekali berbeda dengan yang kita kenal selama ini.

Selengkapnya, ikutilah tulisan beliau di bawah ini yang kami terjemahkan dari kitab Al-’Afal Yahudiyah fi Ma’aqilil Islami (Operasi Ular Berbisa di negara-negara Islam). Kitab ini menyoroti sepak terjang pemimpin- pemimpin negara yang menjadi agen-agen Zionis dan beroperasi di negara-negara Islam.

INDONESIA merupakan negara dengan penduduk terbesar kelima setelah Cina, India, Uni Sovyet dan Amerika Serikat. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 3000 pulau lebih, yang terbesar adalah Irian, Kalimantan, Sumatera, dan Jawa. Luas wilayahnya mencapai 735.865 mil persegi dan termasuk negeri terkaya di dunia. Dalam pembahasan ini kami hendak mengetengahkan bahaya yang dihadapi negeri besar ini, karena sepak terjang Zionisme Internasional dan Komunis yang mencengkeram negeri tersebut.

Sembilan puluh persen dari penduduknya beragama Islam. Islam tidak pernah menghadapi suatu tempat yang begitu dipenuhi oleh pemikiran dan keyakinan yang berlawanan dengan Islam seperti yang terjadi di Indonesia. Yaitu perintang dari agama Hindhu dan Budha , pada masa-masa takhayul dan khurafat dahulu. Islam menghadapi keadaan ini dengan penuh semangat ketenangan dan maju dengan langkah damai, jauh dari senjata, tentara, dan armada tempur; tetapi hanya dengan mengandalkan kekuatan yang terkandung dalam ajaran Islam yang bersifat toleran, sederhana, dan utuh. Ketika benteng-benteng perintang yang begitu kokoh mengalami serbuan dakwah, tiba-tiba hati dan pikiran penduduknya terbuka untuk menerima kebenaran.

Dengan begitu Islam tersiar, berkembang dan mendapatkan ribuan pemeluk tanpa kekerasan dan paksaan. Tiba-tiba mayoritas dari penduduk kepulauan ini beriman kepada Allah dan Muhammad rasulullah saw. dengan suatu cara yang hampir-hampir merupakan mukjizat.

Para pedagang Muslim yang datang menyebarkan Islam ke negeri ini melakukannya tidak sebagaimana badan-badan kristenisasi yang dilengkapi dengan ilmu, kemampuan, dan dana organisasi yang teratur, tetapi mereka melakukannya secara individual yang ditopang oleh keimanan yang mendalam, dan semangat yang tinggi di dalam diri mereka, sehingga berhasillah mereka mewujudkan keajaiban tersebut, sehingga Allah memberikan balasan yang baik kepada mereka. Dengan demikian menjadi jelaslah secara ilmiah, bahwa Islam tidak disebarkan melalui pedang.

Penyebaran Islam di kepulauan Indonesia (dahulu disebut kepulauan Melayu) telah tuntas sebelum datangnya penjajah Belanda yang merampas negeri ini sejak abad ke-16. Kolonial Belanda baru keluar dari negeri ini setelah serbuan Jerman dan Jepang pada tahun 1942, dan angkatan perang Jepang berhasil menduduki seluruh kepulauan Melayu, kemudian hengkang dari negeri ini pada tahun 1945 setelah Amerika menjatuhkan bom atomnya di Hiroshima, sehingga mempercepat kemenangan Amerika dalam Perang Dunia ke II ini.

Setengah abad pertama dari masa penjajahan Belanda selama 3,5 abad di Indonesia, Belanda mendapatkan perlawanan sengit dari puluhan juta rakyat Muslim Indonesia yang miskin atas kekejaman kolonialisme yang keji. Dalam masa perla-wanan baik yang dilakukan di bawah tanah maupun terang-terangan, muncullah tokoh-tokoh pejuang Indonesia seperti Mohammad Hatta, Mohammad Natsir, Mohammad Roem, Soekarno, Ahmad Soebardjo, Sjahrir, dan Kasman Singodimedjo.

Sewaktu penjajahan Jepang, para tokoh di atas dan lain-lainnya melakukan perlawanan secara rahasia terhadap Jepang, tetapi Soekarno adalah salah satu tokoh yang mengajak bekerja sama dengan angkatan perang penjajah Jepang, karena itu dia dianggap sebagai tokoh yang moderat.

Penjajah Belanda dan Jepang memaksa Soekarno untuk menjadi juru bicaranya, dengan imbalan, Soekarno diangkat sebagai tokoh utama lantaran kemampuannya yang luar biasa dalam mempengaruhi pikiran publik. Ia dicintai oleh rakyat, dan di depan namanya mereka tambahkan kata Ahmad, sehingga nama lengkapnya menjadi Ahmad Soekarno. Hubungan Soekarno dengan Islam sama persis sebagaimana Kemal Attaturk di Turki dengan Islam, yang secara lahiriah menampakkan perhatiannya kepada Islam, tetapi di balik itu, ia melakukan tipu daya terhadap rakyat dan ulama guna memantapkan kekuasaan seperti yang diperbuat oleh Kemal Attaturk.

Begitulah yang dilakukan oleh Soekarno sejak ia memegang kekuasaan di Indonesia sebagai presiden pada 23 Agustus 1945. Soekarno dengan terang-terangan tidak mengacuhkan Islam dan menyatakan perang terhadap partai-partai Islam dan menggalakkan kemajuan partai Komunis serta badan-badan penyebaran Kristen dengan biaya negara. Ringkasnya tindakan-tindakan Soekarno yang busuk itu, telah menjerumuskan Indonesia ke dalam suasana kacau dan kemelut yang terjadi dewasa ini, yaitu :

Sejak ia memegang kekuasaan telah mengumumkan strategi tipu dayanya yang pertama dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar dan filsafat negara bangsa Indonesia. Pancasila ini terdiri dari keTuhan-an yang Maha Esa, Kemanusiaan, Kebangsaan, Kedaulatan Rakyat, dan Keadilan Sosial.

Kata-kata Pancasila ini selalu diucapkan berulang-ulang oleh orang Indonesia yang secara sepintas terlihat baik dan membawa “rahmat” tetapi pada hakikatnya adalah racun yang ditebarkan oleh Soekarno untuk tujuan menggalang kerja sama antara rakyat Indonesia yang 90% Muslim dengan golongan-golongan lain, terutama sekali dengan golongan Komunis dalam kedudukan yang sama.

Alasannya adalah, untuk menyatukan barisan nasional dalam menghadapi kekuatan kolonial.
Soekarno memecah belah kekuatan revolusioner yang sebenarnya, terutama sekali partai Masyumi dan Syarikat Islam yang merupakan kekuatan penentang penjajah Belanda dan Jepang.

Bahkan para tokoh utama dari pejuang-pejuang tersebut dipenjarakan oleh Soekarno seperti Mohammad Natsir, mantan Perdana Menteri setelah Prok-lamasi, Dr. Sjahrir, Ahmad Soebardjo, mantan Menteri Luar Negeri, Burhanuddin Harahap, mantan Perdana Menteri tahun 1955, Mohammad Roem, mantan ketua delegasi perundingan Konferensi Meja Bundar tahun 1949 dan Menteri Pendidikan, karena Kementerian ini melarang penerbitan buku dan selebaran-selebaran anti Komunis yang begitu gencar di negeri ini.

Beberapa tahun setelah Soekarno memegang kekuasaan, teman-temannya yang dahulu berjuang bersamanya, dijebloskan ke dalam penjara atau dikenai tahanan rumah atau tahanan rumah sakit, karena mereka menghalangi langkah Soekarno untuk menghancurkan Islam dan menyerahkan Indonesia ke tangan Komunis serta golongan Kristen.

Soekarno menggalakkan para misionaris untuk menyebarkan Kristen dalam bentuk yang belum pernah terjadi sebelumnya, sekalipun pada masa penjajahan Belanda yang berlangsung 300 tahun lebih. Pemerintah Soekarno turut mendanai badan-badan misionaris Kristen bahkan ia mengijinkan Kristenisasi di kalangan militer Indonesia atas biaya negara. Ada sebanyak 260 tokoh-tokoh Pendeta Kristen Protestan yang bekerja di lingkungan militer dengan gaji negara.

Pada masa Soekarno dan dalam sejarah Islam pertama di Indonesia terjadi ribuan orang Islam pindah ke agama Kristen dengan sepengetahuan pemerintah Soekarno. Akibat dari politik ini, maka dengan cepat jumlah orang Kristen mencapai lebih dari 5 Juta orang yang berarti berlipat ganda sekian kali jumlahnya dibandingkan masa penjajahan Belanda.

Soekarno menggalakkan Komunis dan mengelabui rakyat Indonesia dengan doktrin Nasakom-nya guna menggalang kerja sama antara kaum Muslimin dan golongan Komunis untuk melawan penjajah.

Rakyat menerima ajakan pemimpin besarnya, karena mereka menganggap munculnya kolonialis baru yang mengancam negeri mereka dan untuk menghadapi bahaya penjajahan yang fatamorgana ini hanya bisa dilakukan dengan cara bekerja sama antara golongan Islam dan golongan Komunis.

Dengan demikian golongan Komunis menjadi kuat berkat bantuan pemerintah sendiri dan paham Komunis meresap ke seluruh penjuru negeri, bahkan ke dalam tubuh militer Indonesia sendiri.

Para perwira yang Komunis memberikan latihan militer kepada ribuan teman-teman Komunisnya untuk menghadapi hari H. Kerja sama antara Soekarno dan golongan Komunis tidak lagi menjadi rahasia bagi setiap orang di Indonesia maupun di luar negeri, kecuali mereka yang terbuai oleh kelicikan Soekarno pada masa-masa perjuangan bawah tanah dan terang-terangan di masa lalu.

Patut diketahui bahwa jumlah kaum Komunis telah berkembang menjadi 3 Juta lebih di masa Soekarno padahal di zaman penjajahan Belanda hanya beberapa ribu orang saja.

Soekarno melicinkan jalan bagi kolega-kolega Cina Komunis untuk menguasai perekonomian negeri ini sehingga jumlah orang-orang Cina yang menonjol semakin besar. Begitu juga penyebaran majalah Yahudi yang dicetak di India dengan beraninya disalurkan melalui Kedutaan India di Jakarta.

Soekarno melayani kepentingan Yahudi tidak secara langsung, tetapi melalui partai Komunis yang menjadi kepanjangan tangan dari gerakan Zionisme Yahudi Internasional. Adakah pelayanan yang lebih besar bagi kepentingan Yahudi lebih dari upaya menyerahkan negeri yang besar ini ke tangan golongan Komunis dan menempatkan negeri ini di bawah pengaruh Komunis RRC ataupun Komunis Rusia.

Soekarno merasa bahwa ajalnya sudah hampir tiba, maka dia tidak ingin mati sebelum dapat memberikan pelayanan terakhir yang berharga kepada kolega Komunisnya. Ia menyadari bahwa sangat sulit menjebol akar Islam bila dia telah mati. Karena itu dia ingin menyelesaikan urusan ini dan menyerahkan kekuasaan negara kepada Partai Komunis, baru kemudian dia bisa dengan tenang menutup mata untuk selamanya.

Soekarno tidak perlu berpikir keras mencari solusi, karena kolega-koleganya yang berpengalaman cukup lihai untuk mencari solusi dan dalih sebagai justifikasi (pembenar). Mereka adalah intelijen-intelijen yang pandai menciptakan kebohongan dan membuat fitnah kepada tokoh-tokoh yang baik.

Oleh karena itu, Soekarno bersepakat dengan mereka untuk mengadakan revolusi sehingga kelak kekuasaan pemerintah jatuh ke tangan mereka. Mereka lalu mengadakan komplotan dan fitnah dengan menyebarkan tuduhan bahwa ada beberapa jenderal Muslim yang berniat untuk menggulingkan Soekarno.

Komplotan yang palsu ini mendorong perwira-perwira Komunis untuk melakukan tindakan dan menghabisi sejumlah Jenderal serta teman dan pendukung mereka. Operasi pembantaian yang keji ini telah berlangsung dengan cara-cara yang sangat mengerikan pada awal Oktober 1965.

Bahkan salah seorang puteri dari Jenderal tersebut mati ditembus oleh peluru kaum Komunis, karena bapaknya yang Jenderal bersembunyi di belakang tembok taman dan lepas dari maut.

Kaum Komunis membantai 6 orang Jenderal dalam satu waktu dan mereka dapat menguasai angkatan udara serta sejumlah besar kelompok militer. Mereka mengumumkan, bahwa mereka telah melakukan pembunuhan tersebut demi menyelamatkan pemimpin besar Soekarno dari usaha kudeta yang telah disiapkan oleh beberapa Jenderal. Allah masih berkehendak untuk menyelamatkan Negeri ini dengan munculnya perlawanan yang dipimpin oleh Nasution, seorang Jenderal beragama Islam dan Soeharto sebagai koleganya.

Komplotan ini dapat dibasmi dan terungkap tipu daya serta kebohongannya. Cara-cara komplotan ini melakukan pembasmian, teror, dan pembunuhan massal yang tidak mengenal belas kasihan atau adab sopan dan adat-istiadat. Pada akhirnya terungkap apa yang sebenarnya terjadi dan membuat Soekarno jatuh dari kekuasaannya karena telah berkomplot dengan Partai Komunis.

Kemudian muncullah pemerintahan baru untuk melakukan penertiban dan pemulihan keamanan. Peran Soekarno di Indonesia akhirnya terungkap, dan ia tidak sanggup lagi melindungi Partai Komunis untuk menutup kesalahannya yaitu pengkhianatan dan tipu daya. Soekarno hanya dapat melakukan pembelaan melalui pidato guna menyelamatkan apa yang masih dapat diselamatkan dari reruntuhan komplotan Komunis dengan dirinya.

Suatu saat dia berpidato :

”Bahwa golongan-golongan yang berusaha untuk menghabisi Partai Komunis di Indonesia ibaratnya seperti orang yang berusaha mematahkan besi”.

Saat yang lain dia berpidato untuk meminta didirikan monumen bagi kaum Komunis yang telah memberikan pengor-banan besar dalam perjuangan kemerdekaan negeri ini .Soekarno hari ini telah berada di ambang sakaratul maut politiknya, yang kelak waktulah akan mengungkapkannya sebelum ajalnya datang, apakah dia termasuk dalam barisan pahlawan atau penghianat.

Soekarno bukan orang bodoh atau dungu jika kita ingin mengatakan, bahwa kebijakan-kebijakan yang dilakukannya adalah dilandasi oleh niat baik, tetapi telah terjadi kesalahan di sana-sini.

Sesungguhnya dia adalah seorang yang amat lihai karena ia mampu memainkan peran rahasia dan melayani kepentingan Yahudi Internasional sepenuh hati, dan rasa tanggung jawab sekalipun dengan mengorbankan masa lalunya dan masa kininya serta menghadapi bahaya dalam hidupnya demi mensukseskan peran yang diletakkan di atas pundaknya, dan menjalankan sandiwara di atas panggung sejarah Indonesia.

Karena sesungguhnya Soekarno adalah seorang keturunan Yahudi suku Dunamah. Allah telah melindungi Indonesia dan rakyatnya yang Muslim dan pem-berani dan militernya yang ksatria yang telah berhasil menghancurkan kekuatan Komunis terbesar di luar negara-negara Komunis.

(Diter-jemahkan dari “ Al Af’al Yahudiyah fii Ma’aqilil Islami, Dr, Abdullah Tal, bab V, hal. 128-133, terbitan Al Maktab Al Islamy, Beirut, 26 Agustus 1971).


Sumber: Doktrin Zionisme dan Ideologi Pancasila, Menguak Tabir Pemikiran Politik Founding Father RI. Penerbit: Wihdah Press Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar