Seperti yang telah saya jelaskan bahwa setelah sembuh dan bangkit dari pingsannya beliau pergi ke Emmaus untuk menemui murid-muridnya, lalu menuju laut Tiberias (Yahya 21:1).
Dari Tiberias beliau pergi menuju Damascus. Namun karena merasa tidak aman dari kejaran Paulus atas perintah Ulama tinggi Yahudi (Kisah 9:2) maka beliau pergi menuju Nasibain (Nasibis) di Siria.
Turut serta dalam perjalanan adalah Ibunda beliau Maria, lalu murid-murid beliau yaitu Maria Magdalena dan Thomas (Didimus atau Ba'bad - yang kelak mengurus pemakaman Nabi Isa a.s.). Thomas sendiri wafat di India (kota Madras).
Dalam Kitab sejarah Raudhatush Shafa dikisahkan bahwa Nabi Isa a.s. pergi menuju Nasibain (Nisibis) untuk bertabligh, dan akhirnya Raja Nasibain berserta lasykarnya beriman kepada beliau a.s.
Dari Nisibis, beliau melanjutkan pengembaraan beliau melintasi wilayah Babylon (Irak), sungai Euphrat terus menuju Persia. Dalam sejarah ada sebuah surat yang terkenal yang disebut "Creed of Eusebeus" yang diterjemahkan oleh Heinmer pada tahun 1650. Surat itu beirisi undangan Raja Abgerus kepada nabi Isa a.s. ke Istananya dari seberang sungai Euphrat. Hal ini membuktikan bahwa beliau melintasi sungai Euphrat menuju Persia.
Semoga pembaca dikaruniai keterbukaan fikiran untuk melihat fakta-fakta sejarah ini, bahwa Nabi Isa a.s. (Yesus) tidak pergi meninggalkan bumi melainkan pergi menuju negeri-negeri Timur untuk bertabligh kepada suku-suku Israil yg hilang.
Dalam injil yang empat itu hanya Lukas dan Markus yg menceritakan kenaikan Isa ke langit, dan hal itupun saat ini kian diragukan keotentikannya oleh para sarjana Kristen.
Banyak yang mengatakan bahwa perihal naiknya Yesus ke langit adalah tambahan yg dilakukan oleh Erestinc di kemudian hari.
Dalam buku Strans, Life of Jesus pada ha1.750 tertulis :
"..ini benar, Al Masih tidak mati di atas kayu salib, karena dia hanya tinggal sebentar saja diatas kayu salib itu. Darah yang keluar dari tubuhnya itu menunjukkan keraguan atas kematiannya".
"..ini benar, Al Masih tidak mati di atas kayu salib, karena dia hanya tinggal sebentar saja diatas kayu salib itu. Darah yang keluar dari tubuhnya itu menunjukkan keraguan atas kematiannya".
Nabi Isa a.s. melakukan perjalanan tabligh beliau melintasi Media (Persia) lalu memasuki wilayah Afghanistan dimana beliau banyak menemui suku-suku Israil yang hilang.
Selepas Afghanistan beliau melanjutkan perjalanan beliau memasuki Taxila (Hindustan Utara-Pakistan) dan bertemu Raja Gondhapares sekitar tahun 60 M (Acta Thomae, Ante Nicene Christian Library , Vol XX, 46), dari Taxila beliau menuju kota Murree, di kota inilah ibunda beliau Hz. Siti Maryam wafat dan dikuburkan.
Orang-orang kota itu menyebut pusara Hz. Siti Maryam dengan nama Mai Mara da Asthan yang artinya tempat istirahat Ibuda Maryam.
Dari kota Murree Nabi Yesus a.s. (Isa) melanjutkan perjalanan menuju kota yang dikenal saat ini dengan nama Aish Muqam (Aish berasal dari kata Isa) yang terletak 70 Km dari Srinagar.
Selanjutnya beliau singgah di Srinagar Kashmir dan menetap di sana dan berkeluarga, sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Ar-Ra'ad ayat 38 :
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan".
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan".
Beliau hidup di Srinagar Kashmir hingga akhir hayat beliau.
Sampainya Nabi Isa (Yesus) a.s. ke negeri Kashmir terdapat dalam buku "The Heavenly high snow peak of Kashmir" yang dimuat dalam "Asia Magazine" pada bulan Oktober 1930, ditulis bahwa Al Masih pasti pernah datang ke negeri ini, dan dia tidak mati di atas kayu salib. Kemudian dengan tegas ditunjukkannya pula kuburan Al Masih".
Dalam kitab Ikmaluddin yang ditulis lebih dari 10 abad yang lalu oleh Sheikh Al Said us Sadiq (wafat pada tahun 962 M di Khorasan) pada halaman 359 tertulis :
"Nabi Yus Asaf (Yesus) telah banyak mengunjungi berbagai negeri, hingga ia sampai di negeri ini, yang namanya Kashmir. la tetap tinggal di sini, hingga ia wafat. la telah meninggalkan tubuh kasarnya, dan ruh nya berangkat kepada Nur. Sebelum ia wafat, ia telah memanggil seorang muridnya bernama yabid (Thomas), yang selalu mengkhidmati dan mengikut padanya. la berwasiat kepadanya begini: "Saya hampir akan meninggalkan dunia ini, dan saya akan diangkat ke alam baqa. Jagalah apa-apa kewajibanmu, jangan tergelincir daripada hak, dan kerjakan ibadah. la suruh muridnya itu membuat sebuah rumah-rumahan di atas kuburnya. Sesudah berkata itu, lalu ia berbaring, kepalanya ke arah Maghrib (barat) dan mukanya ke Masyrik (timur), kemudian barulah nafasnya yang penghabisan dihembuskan".
Bukti lain dari keberadaan Isa di negeri Hindustan adalah ada pada kitab kuno berbahasa sansekerta yang berjudul Bhavishya Maha Purana yg ditulis oleh Sutta pada tahun 115 Masehi. Dalam Kitab ini diabadikan pertemuan antara Raja Shalewahin dengan Nabi Isa di Wien (Srinagar Utara). Dikisahkan: "Nabi Yus Asaf (Yesus) telah banyak mengunjungi berbagai negeri, hingga ia sampai di negeri ini, yang namanya Kashmir. la tetap tinggal di sini, hingga ia wafat. la telah meninggalkan tubuh kasarnya, dan ruh nya berangkat kepada Nur. Sebelum ia wafat, ia telah memanggil seorang muridnya bernama yabid (Thomas), yang selalu mengkhidmati dan mengikut padanya. la berwasiat kepadanya begini: "Saya hampir akan meninggalkan dunia ini, dan saya akan diangkat ke alam baqa. Jagalah apa-apa kewajibanmu, jangan tergelincir daripada hak, dan kerjakan ibadah. la suruh muridnya itu membuat sebuah rumah-rumahan di atas kuburnya. Sesudah berkata itu, lalu ia berbaring, kepalanya ke arah Maghrib (barat) dan mukanya ke Masyrik (timur), kemudian barulah nafasnya yang penghabisan dihembuskan".
"Di negeri itu ia (Shalewahin) menampakkan di Wien seorang raja saka, yang berkulit putih dan memakai baju putih. Dia (Shalewahin) bertanya siapakah ia.
Jawabnya ialah bahwa ia Yusashaphat (Yus Asaf), dan dilahirkan oleh seorang dara, dan ia berkata bahwa ia mengatakan yang sebenarnya dan ia berkewajiban membersihkan agama. Raja itu bertanya apakah agamanya. la menjawab : "Wahai Raja, kalau kebenaran telah lenyap dan tak ada pembatas di negeri Maleech, saya muncul di sana, dan karena pekerjaan saya maka yang bersalah dan jahat menderita, dan saya juga menderita karena tangan mereka". Raja itu bertanya lagi apa agamanya". la menjawab, " Agamaku untuk menimbulkan cinta, kebenaran, dan kesucian dalam hati dan karena itu saya disebut Isa Masih". Raja itu pergi setelah memberikan penghormatan kepadanya?."
(Ha1.282, Parwa (Bab) III, Adhyaya II, Salok 9-31, dari terjemahan Inggris oleh Dr. Widyavaridi Shiv Nath Shastri).
Menurut penduduk Kashmir, di Srinagar ada satu kuburan Nabi yang telah beribu tahun lamanya. Kata mereka Nabi itu namanya Yus Asaf, yang datang dari Barat, kira-kira 1900 tahun yg lalu. Kuburan ini terang-terang diakui orang banyak sebagai kuburan Nabi Sahib dan sebagian orang lagi mengatakan Kuburan Isa Sahib (sahib artinya Tuan).
Jadi jelas bahwa Nabi Yus Asaf ini tak lain adalah Yesus. Karena orang Kashmir menyebut orang ini Nabi, sedang kata Nabi adalah berasal dari kata dalam bahasa Arab dan Ibrani, jika Nabi ini orang Hindustan maka dia akan dipanggil dengan Avatar bukan Nabi.
Lalu dikatakan Nabi ini datang dari barat dan pada zaman yang sama dengan zaman Isa (Yesus), jadi kalau bukan Yesus siapa lagi?
Karena antara Yesus dan Muhammad tidak ada nabi lain. Orang-orang srinagar pun menyebut kuburan ini sebagai kuburan Isa Sahib. Lafaz Yus dan Yesu adalah hampir sama bahkan tidak bisa dibedakan, sedang Asaf adalah nama beliau dalam injil yang artinya "pengumpul" atau "penghimpun".
Kemudian Yus Asaf meninggalkan kitab yang bernama Busyra (khabar suka), jelas sama dengan Kitab Injil yang artinya juga khabar suka. Prof. Dr. Hassnain (Arkeolog dan ahli sejarah India) dan juga Sir Francis Younghusband mengatakan bahwa Nabi Yus Asaf ini mengajarkan dengan tamsil-tamsil (perlambang-perlambang) seperti yang ada dalam Injil (Isa/Yesus).
Demikianlah Nabi Yesus (Isa, Yus Asaf) a.s. menunaikan kewajiban beliau, menunaikan amanat risalah beliau a.s.. Diselamatkan oleh Allah SWT, dipanjang kan usia beliau a.s. (120 tahun), dan beliau berjalan jauh melintasi beragam negeri dari barat ke timur untuk menghimpun domba-domba Israil yg hilang.
Beliau wafat dalam kemenangan, diangkat oleh Allah derajat beliau, dibersihkan nama beliau dari tuduhan terkutuk orang Israil, dibersihkan nama beliau dari itikad musyrik umat Nasrani, dan dbersihkan nama beliau dari pemaham syirik sebagai manusia yang hidup di langit.
"Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir" (Al Mukminun : 50).
Di kawasan pegunungan dan lembah Srinagar Kasmir yang hijau, subur, dan banyak terdapat sumber-sumber air. Allah telah menempatkan Isa bersama ibunya dan melindungi mereka hingga akhir hayat, ditengah-tengah kaum yang menerima mereka. Allahu Akbar! Tiada Tuhan selain Allah. Yang Maha Kuasa lagi Maha Melindungi.
Sumber: The Passion of Yesus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar