Abu Bakar & Umar Disalib Di Sebatang Pohon
Disebabkan ideologi “Ar Raj’ah” dan pengadilan para penguasa kaum Muslimin merupakan bagian dari ideologi dasar kaum Syi’ah, tidak mengherankan bila ulama mereka, yaitu Sayyid Al Murtadha, penulis buku “Amaali Al Murtadha”, yang sekaligus saudara kandung As Syarif Ar Radhi sang penyair dan sekutunya dalam pemalsuan tambahan kitab “Nahjul Balaghah”, yang mungkin saja mencapai sepertiga kitab aslinya, yaitu setiap bagian yang mengandung celaan dan kritikan kepada para sahabat.
Sayyid Al Murtadha ini berkata dalam bukunya “Al Masail An Nushairiyyah” bahwasanya Abu Bakar dan Umar akan disalib di sebatang pohon pada hari tersebut, yaitu pada masa Al Mahdi (Yaitu imam mereka kedua belas, yang mereka sebut sebagai Al Qaim/penegak dari keluarga Muhammad), dan pohon tersebut sebelum penyaliban dalam keadaan hijau nan segar, dan akan menjadi kering seusai penyaliban!!?
Sepanjang masa, seluruh tokoh dan ulama sekte Syi’ah bersikap hina semacam ini terhadap kedua sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sekaligus dua orang kepercayaan beliau Abu Bakar dan Umar -semoga Allah senantiasa meridhoi keduanya, menerangi kuburnya, dan menyejukkan tempat persemayamannya- dan dari seluruh tokoh, para khalifah, penguasa, pemimpin, pejuang dan penjaga agama Islam ,semoga Allah senantiasa meridhai mereka, dan melimpahkan balasan yang terbaik kepada mereka atas jasanya kepada agama Islam dan umatnya.
Dan saya pernah mendengar langsung dari da’i mereka -yang kala itu menjadi pengurus “Lembaga Pendekatan” dan sebagai donaturnya- mengaku kepada sebagian orang yang tidak berkesempatan untuk mengkaji permasalahan ini bahwa berbagai ideologi ini hanya ada pada masa silam, sedangkan sekarang ini semuanya telah berubah.
Pengakuan ini nyata-nyata dusta dan merupakan penipuan, karena buku-buku yang diajarkan di berbagai lembaga pendidikan mereka mengajarkan ini semua, dan menganggapnya sebagai prinsip-prinsip sekte dan pokok-pokok utama ajarannya. Buku-buku yang dipublikasikan oleh ulama’ Najef, Iran, dan Jabal Amil pada zaman ini lebih jelek dibanding buku-buku mereka pada zaman dahulu, dan lebih keras dalam meruntuhkan berbagai upaya pendekatan dan toleransi.
Sumber: Mungkinkah Syi’ah dan Sunnah Bersatu?, Penulis: Syaikh Muhibbuddin Al Khatiib, Alih Bahasa : Ustadz Muhammad Arifin Badri, MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar