Sabtu, 01 Januari 2011

Kemanakah domba-domba Israil yg hilang?



 
Sebelum kita lanjutkan perjalanan kita menelusuri perjuangan suci Nabi Allah Isa a.s. maka ada baiknya kita kembali mengingat kepada siapakah Nabi Isa a.s. diutus. Dalam Al Qur'an Allah berfirman :

"Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata, "Hai Bani Israil sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu (Bangsa Yahudi)". (Ash Shaff :6).
 
Seperti yang dikisahkan dalam Al Qur'an bahwa bangsa Israil terdiri dari 12 suku dan hanya untuk 12 suku (domba) Israil inilah beliau a.s. diutus dan tidak untuk semua bangsa (kaum). Jadi alangkah anehnya jika ada yang berfaham bahwa Nabi Isa israil ini akan turun kembali pada akhir zaman untuk semua umat manusia.
 
"Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar" (Al A'raaf 160).
 
"Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israil". (Matius 15:5-6).
 
Mengapa Nabi Isa a.s. menyebut domba-domba Israil yang "hilang"?

Nampaknya ini bukan kata yang tiada makna. Jadi haruslah kita membuka kembali lembaran sejarah dan arkeologis bangsa Yahudi. Tanpa berpandukan kepada fakta sejarah maka kita akan tersesat dengan sendirinya.




Sejarah Bangsa Israil
 
Kerajaan Israil berdiri tahun 1020 SM. Di pimpin oleh tiga orang raja-nya, yaitu :
1.   Saul (1020 SM - 1000 SM)
2.   Daud / David (1000 SM - 961 SM)
3.   Sulaiman / Solomo (961 SM - 922 SM)
 
Namun sejak sepeninggalan Nabi Sulaiman, kerajaan Israil terpecah menjadi dua yaitu kerajaan Israil Utara (Samaria) dan kerajaan Israil Selatan (Yudea-Yerusalem).

Kerajaan Israil Utara terdiri dari 10 suku Israil, yaitu :
 
1. Ruben
2. Simeon
3. Lewi
4. Isakhar
5. Zebulon
6. Dan
7. Yusuf
8. Naftali
9. Gad
10. Asyer
 

Dan dipimpin oleh raja pertamanya yaitu Jerobeam (922 SM - 901 SM), dan raja terakhirnya Hosea (732 SM - 724 SM).
Kerajaan Israil Selatan (Yerusalem) terdiri dari 2 suku, yaitu :
1. Yehuda
2. Benjamin
 
Dan dipimpin oleh raja pertamanya yaitu Rehobeam (922 SM - 915 SM), dan raja terakhirnya Zedekia (597 SM - 587 SM).
 
Pada tahun 721 SM, Kerajaan Asyria yang saat itu dipimpin oleh Raja Shalmanesar menyerbu dan menaklukan kerajaan Israil Utara yang saat itu di pimpin oleh Raja Hosea (Raja terakhir Irail Utara).

Oleh Raja Assyiria ke 10 suku Israil yang tinggal di tawan dan di bawa keluar tanah air mereka menuju Assyiria. Diceritakan dalam Kitab Nabi Edras (Nabi Idris a.s.) bahwa 10 suku Israil ini melarikan diri dari syiria namun tidak menuju ke tanah air mereka namun bermigrasi ke timur jauh ke suatu negeri yang bernama Asareth (Nazara atau Azara). Sehingga sejak tahun 721 SM di Samaria sudah tidak terdapat satu pun suku Israil.
 
Pada tahun 603 SM dominasi kekuatan Assyiria direbut oleh kerajaan Babylonia. Dan pada tahun 587 SM Yerusalem dihancurkan oleh raja Nebukadnezar.
Dan seperti Raja Assyiria, Raja Nebukadnezar pun menawan dan membawa keluar 2 suku Bani Israil yang ada di Yerusalem ke Babylonia, Media (Persia), dan Ghaur (kawasan pegunungan Afghanistan).
 
Dan pada periode 538 SM - 332 SM Kekuatan Babylonia direbut oleh Kerajaan Persia oleh Raja Cyrus dan pada era tersebut ke 2 suku Bani Israil kembali menuju tanah air mereka di Yerusalem.
 
Dari fakta sejarah ini dapatlah kita ketahui bahwa hanya ada dua "domba" yang tinggal di kandang, sementara 10 "domba" Israil yang lain tersebar di negeri-negeri Timur sepanjang Syam (Syiria), Persia, Afghanistan, kasymir (Hindustan Utara), bahkan hingga Tibet(perbatasan Cina).

Sekarang sudilah pembaca yang budiman merenungkan kembali misi kerasulan Yesus (Isa) a.s. bahwa beliau ditugaskan untuk seluruh 12 suku Israil. Sedangkan kita mengetahui bahwa semenjak beliau lahir sampai dengan beliau di hukum di tiang salib beliau selalu berada di Yerusalem (Israil).

Itu artinya selama periode itu Nabi Isa a.s. baru menyampaikan tugas risalah beliau kepada 2 suku Israil. Lalu jika beliau naik ke langit maka bagaimana beliau bisa merampungkan tugas kerasulan beliau?
Bagaimana beliau mempertanggung jawabkannya kepada Allah? Apakah Allah akan membiarkan 10 suku Israil yang lain tanpa bimbingan Nabi nya selama 2000 tahun lebih?
 
Jadi inilah misteri fakta sejarah yang selama ini ditutup-tutupi, demi menyebarkan pemahaman bahwa Isa a.s. naik ke langit, demi mendukung bahwa Yesus anak Allah yg naik ke syurga. Namun di sisi lain hal ini membuktikan bahwa beliau a.s. memang pergi secara diam-diam meninggalkan Yerusalem untuk mencari domba-domba Israil yang ada di negeri-negeri timur.

Sumber: The Passion of Yesus



Jejak Bangsa Israil di negeri-negeri Timur
(Fakta Sejarah)

 
Dalam Matius 2:2, dikatakan bahwa Bintang yang menjadi tanda lahirnya Isa a.s. nampak di Timur, dan orang-orang Bijak dari negeri-negeri Timur yang mengerti akan tanda bintang ini melakukan perjalanan jauh ke arah bintang di barat dimana terdapat negeri kelahiran Isa a.s. (Nazareth).

Orang-orang dari negeri timur manakah yang mengerti akan tanda bintang mengenai kelahiran seorang Nabi Israil? Apakah sembarang orang timur? Ataukah orang-orang Israil yang menetap di negeri-negeri timur?

Hanya orang-orang Israil lah yang mengerti dan menunggu-nunggu tanda-tanda yang ada dalam nubuatan Israil. Jadi hal ini sendiri sudah membuktikan bahwa bintang tanda kelahiran seorang Nabi Israil juga nampak dan ditampakan oleh Allah kepada bangsa-bangsa Israil yang berada di negeri timur nun jauh.
 
Beberapa Bangsa di timur yang mana terdapat jejak bangsa Israil antara lain :
 
A. Bangsa Chazar
 
Berdasarkan penilitian arkeologi bangsa ini terbentuk dari asimilasi suku asli setempat yaitu suku Turki Kuno dengan suku pendatang yaitu Yahudi. Suku ini menempati kawasan di Asia Barat.
 
B. Bangsa Afghan
 
Kesaksian sejarah dari Kitab Sejarah Islam antara lain :
 
Dalam Kitab Tabqat e Nasri yang mencantumkan penaklukan Afghanistan oleh Jengis Khan, di dalamnya tertulis bahwa pada zaman Dinasti Syabnisi, di sana tinggal suatu kaum yang disebut Bani Israil, sebagian dari mereka adalah Saudagar.

Orang-orang ini pada tahun 622 M (pada zaman Rasulullah saw) menetap di kawasan Herat. Sahabat Khalid ibn Walid r.a. datang menemui mereka dan menyeru mereka kepada Islam.

Lima atau enam kepala suku mereka ikut serta dengan Khalid menemui Rasulullah saw, diantar kepala suku tersebut adalah Qes (Kish/Kisy). Orang-orang ini akhirnya menerima Islam dan ikut bertempur bersama Rasulullah saw.

Rasulullah memberi nama baru kepada Qes yaitu Abdul Rasyid dan memberikan nama julukan dengan nama dari Ibrani yaitu Pathan.
 
Dalam Kitab Majma'ul Ansab, Mullah Khuda Dad menulis, Bahwa Putra sulung Yakub adalah Yehuda, putra Yehuda adalah Usrak, putra Usrak adalah Aknur, Puta Aknur adalah Ma'alib, putra Ma'alib adalah Farlai, putra Farlai adalah Qes, putra Qes adalah Thalut, putra Thalut adalah Armea, dan putra Armea adalah Afghan dan anak keturunannya adalah bangsa Afghan.

Afghan hidup sezaman dengan Nebukadnezar. Generasi ketururunan ke 34 dari Afghan barulah lahir Qes yang hidup sezaman dengan Rasulullah saw yang kemudian memeluk Islam.

(Termuat dalam buku A Nature of a Visit to Ghazni, Kabul, and Afghanistan, by G.T. Vigne : 1840).
 
Dalam Kitab sejarah Makhzan e Afghani oleh Khawaja Ni'matullah Herati yang ditulis pada tahun 1018 Hijriah, diterjemahkan oleh Prof. Bernhard Doran dari Kharqui University, terbitan London tahun 1836, kita dapati bahwa Bangsa Afghan bernenek moyang kepada Israil yaitu kepada Raja Thalut (Saul) dari putranya Armea (Armiya). Ditulis pula bahwa Nebukadnezar telah membuang bangsa Bani Israil ini ke kawasan pegunungan di Ghaur, Ghazni, Kabul, Khandar (Khandahar), dan Koh Firoz.
 


Kesaksian sejarah dari para Peneliti Sejarah lain :
 
Rabi Ben Yamin dari Toledo (Spanyol) yang pada abad ke-12 melakukan ekspedisi pencarian suku-suku Israil yang hilang, dia menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi telah menetap di Cina,lran, dan Tibet.
 
Josephus yang menulis sejarah kuno orang Yahudi pada tahun 93 Masehi, di dalam jilid 11 bukunya menjelaskan tentang kaum Yahudi yang kembali dari penawanan bersama Nabi Ezra.

Dia menjelaskan bahwa 10 suku sampai saat ini berdiam di seberang timur sungai Euphrat (Persia), dan jumlah mereka sangat banyak.

Santo Jerome yang hidup pada abad ke 5 Masehi menjelaskan bahwa pada zaman Nabi Hosea 10 suku bani Israil masih berada sebagai tawanan Raja Pathryia.
 
Count Juan Steram menulis bahwa orang-orang Afghan mengaku bahwa Nebukadnezar membuang mereka ke kawasan Ghaur (Afghanistan) setelah kejatuhan Yerusalem.
 
Dalam buku Histrory of Afganistan oleh L.P. Ferrier yang diterjemahkan oleh Capt. W.M. Jasse, terbitan London 1858. Tertulis sebuah riwayat bahwa tatkala Nadir Syah tiba di Peshawar untuk menaklukan Hindustan, maka para tokoh suku Yusuf Zai mempersembahkan kepadanya sebuah Bibel yang bertuliskan bahasa Ibrani dan juga beberapa barang perabotan dari suku mereka yang dipergunakan untuk menjalankan ritual agama kuno mereka.

Ikut dalam perkemahan Nadir Syah beberapa orang Yahudi, manakala Nadir Syah memperlihatkan barang-barang tersebut kepada orang Yahudi maka seketika itu pula mereka mengenali barang-barang tersebut sebagai barang-­barang orang Yahudi.
 
Singkatnya fakta dari Kitab-kitab sejarah, arkeologi, dan anthropologi telah membuktikan dengan terang benderang bahwa bangsa-bangsa yang menempati kawasan negeri Afghanistan adalah berasal dari bani Israil, bahkan orang Afghan sendiri mengakui bahwa mereka ada Bene (Bani) Israil.


Suku-suku Bani Israil di Afghanistan saat ini telah memeluk agama Islam, namun mereka menganggap diri mereka sebagai bani Israil (keturunan Israil) dari anak keturunan Kish, keturunan Raja Saul.
 
Beberapa Tradisi Bangsa Pathan yang sama dengan tradisi Israil seperti menyunat anak usia 8 hari, berpakaian model Tizzit, menyalakan lilin pada jum'at malam, bangsa pria pasthun bertradisi menikahi janda kakak ipar yang belum memiliki anak (sama seperti Israil- ulangan 25: 5-6).
 

C. Bangsa Kasymir (India Utara)
 
Kashmir terletak di India Utara dan Barat Nepal. Meski demikian penampilan fisik mereka berbeda dengan orang India pada umumnya. Orang Kashmir pun mengnggap diri mereka sebagai Bene Israil (keturunan Israil). Daerah-daerah di Kashmir pun dinamakan sama dan mirip dengan daerah-daerah di tanah air mereka di Israil.

Nama tempat-tempat di Kasymir
Nama tempat-tempat di Israil
Kabul
Kabul
Punisia
Punch
Zaidan
Zaida
Himas
Hamasy
Golgota
Gilget
Tibet
Tibet
Lasya
Lhasa
Laddha
Leddha
Syur
Suret
Sihi
Skit

Bahkan kata Kasymir itu sendiri berasal dari "ka (mirip) seir" dimana Seir adalah salah satu kota di Israil.

Ingat juga dalam Injil dikatakan bahwa Musa muncul dari Tursina dan Isa muncul dari Seir. Orang Ksymir menghormati hari sabath, menyunat anak pada usia 8 bulan, dan merayakan beberapa hari raya Israil.
 
Dr. Bernier dalam bukunya Travel in The Moghul Empire menulis :

"Yakni, tidak diragukan lagi bahwa orang-orang Kashmir adalah Bani Israil. Dan pakaian mereka, wajah mereka, serta beberapa tradisi mereka secara telak menyatakan bahwa mereka berasal dari rumpun keluarga Bani Israil".
 
Dalam buku Dictionary of Geography oleh A.K. Johnston, pada halaman 250, tentang kata Kashimiri tertulis :
"Penduduknya berpostur tinggi, kekar, gagah. Dan kaum wanitanya manis, cantik, berhidung bengkok, rupa dan penampilan mereka betul-betul menyerupai orang-orang Yahudi (Tidak menyerupai bahwa Hindustan pada umumnya).
 
Peneliti Francis Burnear menulis dalam jurnal perjalanannya :
"Setelah turun naik mendaki pegunungan Pire Panjale dan menginjak daerah Kashmir, yang teristimewa mengagetkan saya ialah persamaan penduduk negeri itu dengan orang Yahudi?.."
 
Sir Walter Lawrence 1895. p. 315 dalam buku The Valley of Kashmir menulis :
"Kebanyakan roman muka mereka sebagai Ibrani".

 
Orang Kashmir gemar sekali kepada nama-nama yang ada hubungannya dengan Palestina. Misalnya Musachail (Partai Musa), Tachte Sulaiman (Kerajaan Sulaiman), Yusuf Zei (kerabat Yusuf), dll.
 
D. Bangsa Shin Lung (Bene Menashe)
 
Bangsa ini menempati perbatasan India dan Myanmar. Memiliki tradisi penyembelihan hewan korban seperti suku-suku Israil kuno dan menyebut diri sebagai bene Menashe.

Memiliki cerita turun temurun bahwa nenek moyang mereka berasal dari negeri di barat yang kemudian bermigrasi ke timur jauh dan berasimilisai dengan suku bangsa Cina.

Mereka yakin bahwa mereka bukan orang Cina. Mereka menyebut diri sebagai Lusi (10 suku).

Tradisi Menashe adalah : sunat, upacara pemberkatan anak pada usia 8 hari, hari keagamaan yang mirip Yahudi, pernikahan ipar, menyebut Tuhan mereka dengan Y'wa (asal dari Yehuwa ? sebutan Tuhan bagi Israil), disetiap kampung ada Imam yg namanya pasti Harun (Aaron - Imam pertama bangsa Israil), memiliki puisi yang berkisah tentang penyeberangan laut (Musa a.s.).
 

E. Chiang Min (Cina)
 
Bangsa ini percaya nenek moyang mereka berasal dari Barat, hanya punya satu Tuhan yang mereka sebut Yawei (Yehuwa. Para Imam harus pria yang sudah menikah (Im 21: 7,13), dan diwariskan secara turunan (seperti tradisi Yahudi).
 
Para Imam menggunakan jubah putih dan bersurban. Mezbah dibuat dari batu yang tidak dipotong dengan alat logam  (Kel 20 : 25), dan tidak boleh didekati oleh orang asing atau orang cacat (Im 21:17-23).


Para Imam menggunakan tali pengikat jubah dan tongkat kayu. Dalam upacara-upacara mereka mengibarkan 12 bendera sebagai lambang Ayah yang memiliki 12 anak (suku), wanitanya mengenakan kerudung, dan berlaku juga pernikahan ipar.





Al Masih Nabi yang Mengembara

 
Demikianlah bahwa ke 10 suku Israil yang hilang telah bermigrasi berabad-abad lamanya ke negeri-negeri di timur, dan meskipun telah berasimilasi dengan suku, budaya, adat, dan agama setempat namun jejak fisik tubuh, budaya, dan agama Israil masih bisa ditemukan.
 
Kepada merekalah Nabi Isa (Yesus) a.s. meninggalkan negeri Yerusalem, untuk memberikan petunjuk kepada domba-domba Israil yg hilang, dan memenuhi tugas kerasulan beliau. Berjalan dari Barat ke Timur, melintasi negeri-negeri.
 
Dalam Kitab Hadis Kanzul Ummal tertera diriwayatkan oleh Hz. Abu Hurairah :

"Allah telah mewahyukan kepada Nabi Isa a.s. : "Wahai Isa, berpindah-pindahlah engkau dari satu tempat ke tempat lain, supaya jangan ada yang mengenali engkau lalu menyiksamu".
 
Diriwayatkan oleh Jabar :
Nabi Isa a.s. senantiasa mengembara dari satu negeri ke negeri lain. Dan disuatu tempat bila malam tiba, beliau memakan beberapa tumbuhan hutan, serta meminum air bersih".
 
Diriwayatkan oleh Abdullah ibn Umar r.a. :
"Yang paling dicintai oleh Allah adalah orang-orang yang gharib (miskin)". Ditanyakan kepada beliau (saw) apakah gharib itu? Apakah orang-orang seperti Nabi Isa a.s. yang melarikan diri dari negerinya dengan membawalman?
 
Gelar Al Masih sendiri artinya adalah :
Dia yang melakukan pengembaraan di negeri­negeri dan bagian-bagian dunia (Murthada Az Zabidi, Tajul 'Uruus Jld II).

Dia yang banyak melakukan perjalanan di muka bumi dalam rangka penghambaan kepada Allah dan tidak berdomisili di satu tempat saja (Muhammad bin Ahmad al Qurthubi).

Sumber: The Passion of Yesus

1 komentar:

  1. kckck...Kata2 yang di alkitab itu benar begitu tulisannya?? sebenarnya yg menyesatkan itu alkitab atau anda ?
    salah satunya "Pilatus secara rahasia menolong Isa dengan menetapkan hari hukuman salib pada Jum'at siang (jam 12 siang) (Matius 27 : 46),
    dan ada lagi Yesus melarang maria menyentuhnya..padahal disana secara jelas tertulis Yesus menyuruh untuk mendekati.menyentuh..bahkan memperlihatkan bekas lukanya..
    saya Pikir justru anda lah yg menyesatkan teman2 seAgama anda..ABSURD!!!!!!

    BalasHapus