Sabtu, 01 Januari 2011

BANTAHAN TERHADAP FITNAH PARA ORIENTALIS : Tuduhan terhadap Mushaf Ubayy ibn Ka’b



Mengenai Mushaf Ubayy ibn Ka`b, Jeffery berpendapat Mushaf Ubayy memiliki banyak persamaan dengan Mushaf Ibn Mas`ud dan mengandungi dua ekstra surah: yaitu al-Hafd dan al-khala '.

Sebenarnya, Mushaf Ubayy ibn Ka`b banyak juga yang berbeda dengan Mushaf Ibn Mas`ud. Surah al-Fatihah, al-Nas dan al-Falaq tercantum dalam Mushaf Ubayy dan tidak ter­cantum dalam Mushaf Ibn Mas`ud. Susunan surah dan ragam bacaan Ubayy juga banyak berbeda dengan Ibn Mas`ud. Selain itu, terdapat paling tidak dua versi yang berbeda mengenai susunan surah Mushaf Ubayy.

Bergstrasser sendiri berpendapat Mushaf Ubayy kurang berpengaruh dibanding dengan Mushaf Ibn Mas`ud. Selain itu, murid-murid Ubayy dari generasi sahabat seperti Ibn Abbas, Abu Hurayrah, dan ‘Abdullah ibn al-Sa'ib menerima Mushaf ‘Uthmani.
(Shams al-Din Abu al-Khayr Muhammad ibn Muhammad al-Jazari, Ghayat al-Nihayah, I: 31.)

Selain itu, riwayat yang menyebutkan bahwa Mushaf Ubayy mengandung dua surah ekstra; al-Hafd dan al-khala ‘, adalah riwayat palsu karena bersumber dari Hammad ibn Salama. Hammad meninggal pada, tahun 167 H dan Ubayy meninggal pada tahun 30 H. Jadi, paling tidak ada gap, dua sampai tiga generasi antara meninggalnya Ubayy dan Ham­mad. Jadi, Hammad tidak mungkin bisa meriwayatkan lang­sung dari Ubayy.
(Muhammad Mustata al-A'zami; The History of the Qur'anic Text, 203.)

Selain itu, catatan di dalam mushaf tidak seharusnya ber­makna itu adalah Mushaf Al-Qur'an. Masahif `Uthmani disebarkan ke berbagai kota sekaligus diiringi dengan para Qurra'. Mereka mengajarkan qira'ah berdasarkan kepada otoritas yang relevan. Ini yang menetapkan apakah teks tersebut adalah Al-Qur'an atau bukan, bukan berdasarkan kepada manuskrip yang illegal dan tidak dapat disahkan.

Sumber: Metodologi Bibel dalam Studi Al-Qur’an karya : Adnin Armas M.A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar